Diary. Juana

Juana: Pukul 01.30 WIB


Juana oh Juana. Telah kupunguti sisa kenangan sepanjang malam ini. Mencatat kembali geliat malammu sampai pagi menjelang. Tapi bagaimana kabarmu, Juana? Masihkan hembusan angin lautmu meninggalkan karat kenangan yang membekas? Ada lelaki yang pulang menjenguk masa lalu. Dan lelaki itu adalah aku....





TAK MATI:

Malam tak pernah mati. Geliat kehidupan senantiasa bersambung dari malam satu ke malam berikutnya. Para pedagang yang berangkat ke pasar, pedagang kaki lima yang terkantuk-kantuk, pelacur jalanan, atau preman-preman. Semua menyatu menjadi bagian dari kehidupan malam di kota ini.




KAPAL:

Pelabuhan pada dini hari, selalu dipenuhi dengan nelayan yang mengangkat berton-ton ikan. Kesibukan di atas kapal kerapkali diiringi dengan alunan musik dangdut yang amat keras. Sebuah kebisingan untuk mengusir sepi dan dingin.













TERLELAP:

Seorang pedagang kaki lima di pelabuhan terlelap di dekat barang dagangannya.

vacation-desa wisata candirejo magelang

Kawasan Wisata Satelit Bagi Borobudur


Potensi wisata Magelang memang identik dengan keberadaan Borobudur. Tetapi pernahkah kita tahu, tak jauh dari Borobudur, hanya sekitar tiga kilometer di sebelah Selatan, ada kawasan wisata lain yang mulai dilirik oleh wisatawan lokal maupun asing. Bila anda punya banyak waktu untuk menikmati keindahan Borobudur, bolehlah sekali waktu anda mengunjungi obyek yang diberi nama Desa Wisata Candirejo ini.


DESA Wisata Candirejo pada mulanya hanya kawasan pedesaan yang kerap digunakan sebagai home stay wisatawan yang tengah menikmati keindahan Borobudur. Mereka tinggal di rumah-rumah penduduk dan serta menyatu dalam kehangatan keluarga sang pemilik. Tetapi pada perkembangan selanjutnya, Desa Wisata Candirejo mengalami pergesaran peran, tak hanya sebagai home stay, tetapi telah menjadi kawasan wisata baru. Dan bolehlah dikatakan, kawasan ini menjadi kawasan wisata satelit bagi keberadaan Borobudur.
Secara administratif Desa Wisata Candirejo ini terletak di Kecamatan Budur Kabupaten Magelang. Memiliki luas area sekitar 365 hektar. Enam puluh persen lahannya dipergunakan untuk pertanian, dua puluh persen untuk pemukiman, dan dua puluh persen sisanya masih berupa hutan. Di Candirejo ini, ada tiga jenis wisata yang ditawarkan, yakni wisata budaya, wisata alam dan agrowisata. Ketiga jenis wisata ini dilengkapi pula dengan kunjungan ke sentra pembuatan karah, sejenis keripik dari ketela yang bisa digunakan untuk oleh-oleh.
Beberapa jenis tawaran wisata ini, oleh pengelola Desa Wisata Candirejo, dijadikan satu paket wisata dengan home stay yang mereka miliki. Jadi, di samping dapat menikmati keindahan Candirejo, wisatawan juga mendapat kesempatan untuk merasakan bagaimana nyamannya home stay yang mereka miliki. Tapi bagi wisatawan yang tidak punya waktu banyak untuk menikmati keindahan Candirejo, dan hanya ingin berkonsentrasi untuk wilayah Borobudur saja, pelayanan home stay tetap masih tersedia. Untuk wisata budaya, di Candirejo ini dapat ditemui berbagai jenis, misalkan saja kesenian jathilan (kuda lumping). Bila ada wisatawan, kesenian ini akan ditampilkan pada setiap malam dengan pemain-pemain lokal dari Candirejo sendiri. Uniknya lagi, selain orang dewasa yang main, ternyata ditampilkan pula permainan jathilan yang dimainkan anak-anak, baik penarinya, maupun musik-musik pengiringnya. Untuk pementasan ini telah disediakan semacam panggung terbuka di tanah yang lapang.
Di samping keindahan tari jathilan, nuansa budaya juga sudah dihadirkan sejak pertama kali wisatawan berkunjung. Misalnya saja, pada saat jamuan makan malam dilangsungkan, para pengrawit yang kebanyakan berusia lanjut, mengiringi nikmatnya bersantap dengan iring-iringan musik gamelan yang melantunkan gendhing-gendhing Jawa.
Wisata Alam
Sementara itu, utuk jenis wisata alam, Candirejo memiliki banyak potensi. Misalkan saja Tuk Banyu Asin, Watu Kendil, dan Tempuran. Untuk menuju beberapa obyek yang terpisah-pisah ini, para wisatawan akan diantar oleh pemandu wisata dengan menaiki andhong. Obyek wisata Tuk Banyu Asin adalah wisata yang menawarkan fenomena alam unik, di mana kawasan Candirejo yang berada jauh dari laut, ternyata memiliki salah satu mata air yang rasanya asin. Fenomena unik ini makin lengkap ketika sebuah mitos mengikuti keberadaannya. Konon, kucuran air asin yang berada di tepian sungai berair tawar ini, merupakan air kencingnya kuda Pangeran Dipenegoro sewaktu bergerilya di kawasan Candirejo. Bagi yang mempercayainya, air asin ini membawa tuah berupa kelancaran jodoh, kemudahan rezeki, dan kemudahan saat melakukan sesuatu.
Lain lagi dengan obyek wisata Watu Kendil. Untuk menjangkau obyek ini, meski wisatawan di antar dengan andhong, masih diperlukan kekuatan kita untuk berjalan kaki. Pasalnya, lokasi Watu Kendil ini berada di atas bukit yang terjal. Tapi kelelahan untuk menempuhnya termasuk setara dengan keindahan yang akan diperoleh.Watu Kendil merupakan batu yang mirip kendil, salah satu nama gerabah yang pada zaman lampau dipergunakan untuk mengambil air. Batu yang mirip kendil ini berada puncak bukit dan konon keberadaannya tak lepas dari letusan Gunung Merapi ribuan tahun silam. Sewaktu gempa besar melanda wilayah DIY dan Klaten beberapa waktu lalu, menurut warga sekitar, batu yang besarnya berton-ton ini sempat bergoyang dan nyaris runtuh.
Sedangkan obyek wisata Tempuran adalah obyek wisata alam yang memperlihatkan keindahan delta tiga sungai besar yang membelah Desa Candirejo. Ketiga sungai itu adalah Sungai Progo, Sungai Belan dan Sungai Sileng. Dari ketiga sungai ini, yang paling populer adalah Sungai Progo. Selain dianggap sebagai replika Sungai Gangga di India, sungai ini juga menjadi salah satu jalur lava saat Gunung Merapi meletus.
Di samping itu, keberadaan Sungai Progo juga menjadi sungai penanda dari datangnya musim penghujan, apabila alirannya mulai keruh.Keindahan ketiga sungai ini sangat cocok bagi wisatawan yang punya hobi memancing, sebab di aliran ketiga sungai ini berbagai jenis ikan bisa didapatkan. Misalnya saja ikan mas, tawes, mujahir, wader, lele dan berbagai jenis ikan air tawar lain.Selain itu, bila wisatawan adalah anak-anak sekolah, di tempat ini juga bisa digunakan untuk memberikan materi tentang biota sungai. Sebab berbagai jenis hewan-hewan air tawar yang mulai hilang di lahan perkotaan, dapat terlihat di sini.
Agrowisata
Untuk tawaran agrowisata, Desa Wisata Candirejo ini memiliki berbagai macam kekhasan. Misalkan saja, mengunjungi kebun salak, kebun pepaya, kebun ketela, hingga melihat tanaman-tanaman obat liar yang berada di sepanjang jalan. Yang menarik, setiap wisatawan diperbolehkan untuk mencicipi buah-buahan yang matang secara gratis. Syaratnya, buah-buahan itu dinikmati di tempat, dan tidak boleh dibawa pulang.
Dari tawaran agrowisata tersebut, ada beberapa hal khas pada beberapa obyeknya. Pada jenis agrowisata kebun salak misalnya, salak-salak di Desa Candirejo ini memiliki bentuk yang khas, yakni kecil dan manis. Bila musim penghujan tiba, salak-salak tersebut kandungan airnya akan bertambah banyak, tetapi rasanya manisnya hanya berkurang sedikit.Pada kebon pepaya juga ada kekhasan tersendiri. Pepaya-pepaya yang ditanam oleh penduduk Candirejo ini adalah jenis pepaya tanah kering yang didatangkan secara khusus dari Thailand. Selain buahnya besar-besar, pepaya jenis ini justru unggul saat musim kemarau panjang melanda. Sedangkan keunikan kebon ketela, sebagian besar dari hasil panennya ditampung lagi oleh masyarakat Candirejo, yang kemudian dipergunakan untuk pembuatan keripik karah.
Berpotensi
Keberadaan Desa Wisata Candirejo ini, ternyata juga memiliki prospek yang cukup baik untuk waktu-waktu ke depan. Bila keberadaannya semakin berkembang, bisa jadi kawasan ini kelak berpotensi menjadi pusat persinggahan wisatawan yang ingin menikmati keindahan wilayah Magelang dan sekitarnya. Jadi, kondisi ini mirip dengan kondisi wisata DIY yang bisa memperoleh hasil besar dari sektor wisata, hanya karena wilayah mereka banyak dipergunakan sebagai home stay para wisatawan.
Padahal, bila dilihat dari potensi wisatanya, tak banyak yang bisa ditawarkan oleh Yogyakarta selain aset keraton dan beberapa pantai miliknya. Bahkan dalam prakteknya, wilayah Yogyakarta banyak memasukkan obyek wisata Jateng ke dalam aset wisatanya. Misalkan saja obyek wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, Dieng, keraton-keraton di Surakarta, dan berbagai jenis lainnya. Dalam kondisi ini masyarakat Jateng hanya memperoleh hasil dari penjualan tiketnya saja, sedang Yogyakarta bisa mendapatkan sebagian besar hasil dari usaha penginapan, restoran, souvenir dan berbagai macam lainnya.
Sebab itulah keberadaan Desa Wisata Candirejo ini bisa dikatakan memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata di wilayah Jateng. Apalagi kawasan ini juga bisa dikatakan memiliki letak yang cukup baik untuk menuju berbagai macam obyek wisata yang berada di wilayah Jateng ataupun DIY. Zainal Arifin ZA

Catatan Malam

Note 1:
Kalesan. Aku menemukan banyak manusia yang terdampar dalam kubangan masa lalu, menghabiskan waktu selama bertahun-tahun untuk meratapi kenangan, dan mengabaikan semua hal tentang masa depan yang seharusnya mereka lanjutkan. Mereka adalah orang-orang yang bermimpi akan mendapatkan seperiuk emas di ujung tangga pelangi, tetapi ketika sampai di ujung terjauh, yang mereka temukan hanyalah setumpuk keripik jagung.  
Di antara manusia-manusia itu, ternyata ada aku. Bertahun-tahun menjadi manusia yang terpuruk di antara kepedihan dan masa lalu. Bertahun-tahun terus menunggu dan selamanya menunggu kepulanganmu. Akan tetapi, di tengah-tengah perjalanan, tiba-tiba aku terbangun dan yang kutemukan hanyalah usia yang terus merambat, sedang kamu tidak pernah pulang sampai batas waktu yang dijanjikan. Kalesan, aku menyerah dan memilih berdamai dengan hidup.
Note 2:
Minggu kemarin aku pergi menyaksikan pertunjukan penari Thailand, Snavidsong, yang tengah melakukan putaran terakhir swan lake di atas dance floor. Dia menari-nari indah seperti seekor angsa yang tengah menderita akibat kehancuran cinta. Bergerak dengan hati yang terpecah-pecah. Begitu menyesakkan, seolah-olah butir keringat yang merembes dari pori-pori tubuhnya pun terasa amat menyakitkan.
Mengingat tentang tarian swan lake membuatku teringat pada kisah seekor angsa ajaib, Rosemary, dalam komik The Duck of Mr Fredward. Rosemaryadalah angsa yang dikirimkan Tuhan untuk menyelamatkan Kevin Fredward dari kehancuran-kehancuran hidupnya. Kisah yang sangat romantis dan mengharukan. Tetapi tentu saja, aku tak akan berlaku seperti orang gila yang mengharapkan seekor angsa ajaib akan mendatangi kehidupanku.
Hidupku sudah cukup bahagia dengan keadaan yang sekarang. Saban hari aku mulai menjalani kesibukan kerja seperti biasa. Lalu pada setiap akhir pekan, ketika tak ada kesibukan lain, aku memilih pergi ke beberapa coffee shop untuk menikmati segelas cokelat hangat dan beberapa cemilan ringan. Kadang pula aku menyempatkan waktu untuk untuk bergabung dengan beberapa kawan di beberapa tempat hiburan malam. Demikianlah kehidupanku yang sekarang.



FILM TOP

Radit dan Jani
Cinta buta yang dibawa ke dalam jenjang pernikahan ternyata membawa bencana dalam kehidupan yang menjalani. Kisah inilah yang disampaikan dalam film Radit dan Jani. Raditya (Vino G Bastian) dan Anjani (Fahrani) tetap nekat menikah tanpa restu orangtua Jani yang tidak menyukai gaya hidup Radit. Hidup tanpa pekerjaan tetap, Radit selalu yakin bahwa suatu bisa membahagiakan Jani. Begitu pula Jani, yang selalu yakin bisa melewati semuanya dan menemukan bahagia bersama Radit.
Akan tetapi keyakinan kedua insan itu mulai melemah ketika banyak masalah menghantam mereka. Jani mulai gamang ketika janji-janji Radit banyak yang tak dapat dipenuhi. Saat Jani hamil, Radit tak mampu memeriksakan kandungan isterinya. Saat Jani sakit, Radit tak mampu membeli obatnya. Bahkan, untuk janjijanji yang sangat remeh seperti janji untuk membeli es krim di hari ulang tahun Jani pun tidak bisa dia wujudkan. Saat itulah tanpa sadar Jani mulai mengeluhkan keadaan mereka;
“Bagaimana kita akan bahagia bila keadaannya terus-menerus begini. Kamu janji akan membahagiakan aku bukan. Aku hanya ingin bahagia Radit. Aku hanya ingin bahagia.”
Melihat Jani menderita, lama-lama hati Radit goyah. Dia mulai berpikir, bila Jani terus hidup bersamanya, gadis itu tidak akan pernah bahagia. Pada titik puncak, Radit mengajak Jani menikmati es krim di coffee shop langganannya dulu, saat itulah Radit menyelinap keluar lalu menghubungin keluarga Jani supaya menjemput isterinya. Di balik tembok Radit mendengar Jani meronta-ronta tak mau diajak pulang. Dan Radit hanya bisa mendengar dengan air mata yang bercucuran.
Beberapa tahun kemudian, Radit kembali menjumpai Jani. Situasinya sudah sangat berbeda dengan keadaan meraka dulu. Jani sudah melahirkan anak Radit. Jani juga telah menikah dengan lelaki berkecukupan. Sedang kehidupan Radit ternyata tak jauh berbeda dengan keadaannya dahulu. Tetapi melihat keadaan Jani yang membaik, Radit cukup bahagia. Ternyata, langkah untuk mengembalikan Jani, membawa kebahagiaan mantan isterinya itu. Radit hanya berpesan supaya Jani menjaga dan merawat anak mereka.
============================================================

Sebagian besar manusia selalu ragu dan bingung untuk mengenal orang baru dalam kehidupannya. Film Before Sunrise mengajari kita untuk mengenal orang lain tanpa harus berpikir tentang siapa dirinya, apa statusnya, dan bagaimana orangnya. Film tersebut menyadarkann kita bahwa tidak ada manusia yang pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Kadangkala sesuatu yang besar dimulai dari sebuah perkenalan kecil. Pemahaman inilah yang disampaikan Jesse (Ethan Hawke) ketika mengajak Celine (Julie Delpy), perempuan yang baru dikenali di atas kereta, untuk turun di Paris. Jesse ingin mengajak Celine jalan-jalan sepanjang malam sampai matahari terbit. Jesse berkata pada Celine;

"Kenapa setiap manusia selalu mencari alasan untuk melakukan sesuatu? Kenapa manusia tidak pernah bisa melepaskan diri dari berbagai alasan yang mengejarnya. Atau begini saja, bayangkan kita meloncat lima belas tahun mendatang. Saat itu kamu telah menikah, tetapi hubunganmu dengan suami memburuk. Lalu kamu mulai mencari-cari setiap lelaki yang pernah ada pada masa lalumu. Dan saat itulah kamu temukan aku. Tidak ada yang tahu masa depan.”

============================================================

Shall we dance Mr Clark

Hubungan pernikahan tidak semata-mata dilakukan karena manusia membutuhkan pelampiasan hasrat seksual secara legal. Hubungan pernikahan juga tidak semata-mata manusia tidak bisa menjalani kehidupan seorang diri. Tetapi hubungan pernikahan dijalani seseorang, karena dengan pernikahan kehidupan seseorang akan memiliki saksi. Beverly Clark (Susan Seradon), isteri John Clark (Richard Gere), dalam Shall We Dance Mr Clark menguraikannya dalam bahasa sederhana;

“Kenapa manusia harus menikah? Sebab di atas bumi ini ada miliaran manusia yang hidup. Satu manusia apalah artinya. Tetapi dengan menikah kita akan memiliki saksi bagi kehidupan kita. Aku akan menjadi saksi bagi kehidupannya, dan dia akan menjadi saksi bagi kehidupanku. Hidup menjadi lebih berarti karena kita memiliki saksi bagi kehidupan kita.”